AB987. Real Madrid Juara Champions League 3 Kali Berturut-turut Lalu Zidane Mundur Saat Di Puncak Keberhasilan

 
 

Rahma Sarita:
assalamualaikum wr wb

 

HAL:Real Madrid Juara Champions League 3 Kali Berturut-turut Lalu Zidane Mundur Saat Di Puncak Keberhasilan, Isyarat Untuk Aku Ketemu Ajal Saat Sukses, Untuk Kebaikan Umat Manusia

 

UEFA Champions League untuk tahun ini berlangsung pada 26 Mei 2018 di Kiev, Ukraina, antara Real Madrid vs. Liverpool, skor akhir 3-1 untuk Real Madrid dengan satu gol oleh Karim Benzema yang asal Perancis dan dua gol oleh Gareth Bale yang asal Wales, sedangkan gol Liverpool oleh Sadio Mane asal Senegal.

Pada acara pembukaan final UEFA Champions League 26 Mei 2018 di Kiev, Ukraina itu, Dua Lipa, umur 22, penyanyi muda dari Inggris didampingi para dancer menampilkan hit single ‘One Kiss,’ diikuti kemudian oleh Sean Paul dengan lagu ‘No Lie’, dan lalu kembali Dua Lipa melanjutkan performa dia dengan lagu ‘Be The One,’ dan ‘New Rules.’ Dua Lipa kelahiran London, Inggris, pada 22 Agustus 1995, dengan orang tua Albania dari Kosovo yang meninggalkan Pristina tahun 1990-an. Angka 22 itu kalau dijumlah menjadi 4, seperti terkait namaku Firman yang dalam bahasa Jerman atau Belanda kata untuk 4 adalah “fir”. Nama Dua Lipa itu mengingatkan pada kata bahasa Indonesia “dua kali lipat“.

Dua Lipa juga seperti terkait waktu aku di SMAN 3 Jakarta, saat naik dari kelas satu ke kelas dua, aku semula dijuruskan ke jurusan SOS, tapi lalu aku jadi khawatir sebab aku cenderung kurang baik dalam menghafal, padahal di jurusan SOS banyak kegiatan menghafal. Maka lalu ada lima murid termasuk aku yang mengajukan untuk naik kelas ke jurusan IPA dengan status percobaan selama 3 bulan, kalau tidak berhasil harus keluar. Dari lima orang itu, cuma aku yang lulul, sehingga aku lanjut ke jurusan 2 IPA, bukan 2 SOS.

Nama Dua Lipa juga seperti terkait tetanggku dulu di jalan Sukabumi Jakarta Pusat yaitu Ipa yang tinggal di Jalan Sukabumi 6 Jakarta Pusat. Ipa merupakan bungsu dari tiga bersaudara, sang ayah seorang pengacara dan sang ibu seorang dokter, keluarga Arsyad, yang terdiri dari Iwan, Riza, and Ifan atau dipanggil Ipa. Pada tahun 1982 Ipa meninggal dunia karena sakit dalam usia 19 tahun, dia meninggal lebih dulu dari kedua kakaknya yang sekarang juga sudah meninggal semua. Saat kabar Ipa meninggal muncul, aku baru datang dari nonton bioskop bersama enam orang tetanggaku. Jadi nama Dua Lipa seperti mengingatkan aku bahwa aku juga mungkin akan meninggal lebih dulu dari kedua kakakku.

Gol pertama untuk Real Madrid dalam final UEFA Champions League 26 Mei 2018 dihasilkan oleh Karim Benzema pada menit 51. Angka 51 itu kalau dijumlah menjadi 6, yang dibaca “enam” sepintas seperti “end AM“, terkait namaku AM Firmansyah dan kemungkinan aku ketemu ajal kapan saja Yang Maha Kuasa menghendaki. Gol kedua Real Madrid pada menit 64, yang juga memuat angka 6, sedangkan angka 4 seperti terkait namaku Firman yang dalam bahasa Jerman atau Belanda kata untuk 4 adalah “fir”. Semakin seperti memuat pesan penting untuk aku karena gol kedua itu oleh Gareth Bale dengan tendangan sepeda, Bicycle kick, seperti terkait kegiatanku belakangan ini yang sering naik sepeda sejak tahun 2006. Washington Post memberi komentar terhadap tendangan itu, “Gol penentu adalah tendangan sepeda pada menit 64 oleh Gareth Bale untuk Real Madrid, yang saat itu baru masuk ke lapangan beberapa menit sebagai pemain pengganti.” Sedangkan Forbes menyebutkan “…….. Marcelo mengoper bola ke titik penalti Liverpool, dan Gareth Bale menggapai bola itu di udara untuk mencetak sejarah. Gareth Bale pesepakbola tingkat dunia, tapi tidak akan muncul pada Piala Dunia 2018 karena tim dia yaitu Wales seperti yang sudah-sudah tidak lolos ………. dan karena gol itu menjadikan kemenangan ke-empat dari lima kemenangan (Gareth Bale bergabung dengan Real Madrid sejak 2013, dan mengalami kemenangan Real Madrid pada Champions League tahun 2014, 2016, 2017, 2018), itu merupakan gol terbaik. Kontroversi muncul mengenai mana yang lebih baik, apakah tendangan sepeda oleh Gareth Bale tersebut atau oleh Cristiano Ronaldo saat melawan Juventus menjelang pertandingan final.”

Tendangan yang disebut all-time best pada final UEFA Champions League 2018 oleh Gareth Bale pemain yang berasal dari Wales, mengingatkan aku pada Lady Diana yang pernah mendapat gelar Princess of Wales. Maka sebuah lukisan Lady Diana aku tawarkan kepada seseorang setelah terinspirasi oleh kejadian ini. Mengingat pada final UEFA Champions League 2018 tersebut ada Mohammad Salah yang asal Mesir di tim Liverpool, dan Mesir telah berhasil lolos ke FIFA World Cup 2018 Russia yang berlangsung Juni-Juli 2018 setelah lebih dari 28 tahun, keikutsertaan Mesir sebelum itu adalah pada FIFA World Cup 1990 Italy, maka lukisan yang aku tawarkan itu adalah yang memuat Lady Diana dibawah logo Harrods department store yang muncul di media di Indonesia pada 8 Agustus 1997, saat itu Harrods masih dimiliki oleh Mohammad Alfayed, ayah dari Dodi Alfayed yang tewas bersama Lady Di pada akhir Agustus 1997 di Paris.

Real Madrid sukses menjadi juara Champions League 2018, yang merupakan juara untuk ketiga kali berturut-turut 2016-2017-2018, dibawah manajer Zinedine Zidane yang menjadi manajer sejak 4 Januari 2016 menggantikan Rafael Benitez. Sebelum itu Zinedine Zidane lebih dulu menangani tim B Real Madrid, yang disebut Real Madrid Castilla. Setelah dipercaya menangani tim utama Real Madrid sejak awal 2016, Zinedine Zidane memegang rekor bersama Bob Paisley dan Carlo Ancelotti sebagai manajer yang sukses menangani tim untuk menjadi juara Champions League tiga kali. Dan Zinedine Zidane menembus rekor sebagai manajer yang sukses membawa tim menjuarai Champions League tiga kali berturut-turut. Namun meskipun sudah mencapai kesuksesan seperti itu, lalu muncul berita mengejutkan lima hari kemudian setelah final Champions League 26 Mei 2018. Sang manajer Zinedine Zidane secara mendadak mengumumkan pengunduran diri pada 31 Mei 2018 saat konperensi pers bersama Florentino Perez President Real Madrid. Kemunculan konperensi pers itu diumumkan cuma 90 menit sebelum dimulai, dan keputusan Zidane itu juga baru diberitahukan kepada Florentino Perez satu hari sebelum itu. Keputusan Zinedine Zidane mengundurkan diri saat sedang di puncak kesuksesan seperti itu, jadi seperti isyarat juga untuk aku yang bersedia ketemu ajal setelah berhasil menjual lukisan-lukisanku dengan sebaik mungkin dan menyumbangkan sebagian untuk amal sosial. Ini terkait soal Hubud Dunia Wakarohyatil Maut, pada akhir zaman manusia mencintai dunia dan tidak suka pada kematian. Maka aku bersedia menjadi perwakilan umat manusia, bahwa meskipun aku berhasil menjual lukisan-lukisanku dengan harga sebaik mungkin, namun aku bersedia untuk tidak larut dalam mencintai dunia fana ini, aku bersedia ketemu ajal setelah menyumbangkan sebagian untuk amal sosial. Sehingga moga-moga dunia ini tidak berada di akhir jaman.

Harga lukisan dari para pelukis yang masih hidup belakangan ini cukup tinggi. Antara lain lukisan Zeng Fanzhi, kelahiran 1964 di Wuhan, Hubei, China, dan sekarang tinggal di Beijing, China. Pada Mei 2008, bulan ulangtahunku, lukisan dia menembus world auction record for painting by living artist ketika lukisan berjudul “Mask Series 1996 No. 6” terjual seharga US $ 9.6 million di Hong Kong. Lalu pada Oktober 2013, pada lelang Sotheby’s Hong Kong di Asian Contemporary 40th Anniversary, lukisan Zeng Fanzhi yang berjudul “The Last Supper” terjual seharga US $ 23.3 million, menembus rekor baru, a new record for contemporary Asian artwork. Nama belakang Fanzhi seperti nama keturunan Majapahit, yaitu Raden Panji yang biasa ditempatkan di depan nama seseorang.

Lukisan tersebut aku tawarkan dengan harga 8, sebab angka “delapan” memuat “lapan” yaitu Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional Indonesia. Sebagai simbol kesediaanku diangkat naik dari dunia fana ini, menghadap Yang Maha Kuasa ketemu ajal. Sesuai janjiku kepada Lady Diana, 50% akan disumbangkan untuk amal sosial. Agar tidak disangka akan digunakan untuk keperluan politik, aku juga menyebutkan bersedia membuat surat pernyataan di depan pengacara internasional bahwa hasil penjualan lukisan itu tidak untuk aku pergunakan memasuki dunia politik. Kalau ini merupakan ujian dari langit tentu aku berharap agar lulus dengan baik untuk kebaikan umat manusia.

Pada dekade belakangan ini, harga lukisan dari para pelukis yang masih hidup telah meningkat secara signifikan. Seperti untuk mendukung agar lukisan-lukisanku terkait Lady Diana juga aku jual dengan harga sebaik mungkin, dan lalu setelah menyumbangkan sebagian untuk amal sosial, aku bersedia ketemu ajal saat dalam perjalanan menggali inspirasi ke berbagai tempat di dunia. Agar menjadi ikhtiar bahwa dunia ini tidak sedang memasuki akhir jaman dimana manusia menjadi cinta kepada dunia fana dan tidak suka pada kematian.

Lukisan-lukisan karya pelukis Gerhard Richter, usia 86, kelahiran Dresden, Jerman, 9 Februari 1932, belakangan ini menembus rekor harga pada lelang. Menurut “Manager Magazin”, pelukis Gerhard Richter belakangan ini menjadi pelukis yang paling dicari oleh pasar. “Abstraktes Bild” lukisan yang dia buat tahun 1994 dengan cat minyak pada kanvas berhasil terjual pada Oktober 2012 seharga US $ 34.2 juta. Padahal sebelum lelang harga perkiraan yang akan dicapai lukisan itu adalah US $ 19,4 juta. Eric Clapton, seorang pemusik yang senang mengkoleksi benda seni, membeli lukisan itu bersama dua lukisan lain seharga US $ 3.3 juta pada tahun 2001. Pada Mei 2013 lukisan Gerhard Richter tahun 1968 “Domplatz, Mailand” (Cathedral square, Milan) terjual dengan harga US $ 37.1 juta di New York. Lalu pada Februari 2015 lukisan dia tahun 1986 “Abstraktes Bild 599”, terjual pada lelang Sotheby’s di London seharga US $ 46.3 juta. Menembus rekor sebagai harga lelang tertinggi untuk pelukis Eropa yang masih hidup. Harga tersebut dua kali lebih tinggi dari perkiraan.

Nama belakang Gerhard Richter mengingatkan pada Skala Richter yang sejak tahun 1935 sampai 1979 digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, sebelum lalu diganti dengan moment magnitude scale sejak tahun 1979. Skala Richter dikembangkan oleh Charles Francis Richter, kelahiran 26 April 1900 di Overpeck, Ohio, dan meninggal pada 30 September 1985 (dalam usia 85) di Pasadena, California. Charles Richter studi di Stanford University dan lulus pra-sarjana pada tahun 1920. Tahun 1928 dia mulai mengejar gelar PhD dalam theoretical physics di California Institute of Technology, namun sebelum tamat dia ditawari posisi di Carnegie Institute of Washington. Dia terpesona dengan seismology (studi mengenai gempa bumi dan gelombang yang ditimbulkan di bumi), sehingga dia bekerja di the new Seismological Laboratory di Pasadena dengan bimbingan Beno Gutenberg. Tahun 1932, Richter dan Gutenberg mengembangkan skala standar untuk mengukur ukuran relatif dari sumber gempa bumi, yang disebut Richter scale. Tahun 1937 dia kembali ke California Institute of Technology dan lalu menghabisi sisa karier dia disitu, menjadi professor of seismology tahun 1952.

Nama Charles Francis Richter mengingatkan pada kisah Prince Charles dengan Lady Diana yang bernama lengkap Diana Frances Spencer. Setelah aku membuat beberapa lukisan Lady Diana dari tahun 1995 sampai 1997, lalu Lady Di wafat bersama Dodi Alfayed di Paris pada Agustus 1997. Dua gempa bumi besar di Indonesia seperti terkait dengan aku. Tahun 2004, tiga tahun setelah aku membuat lukisan Rahma Sarita presenter di Metro TV Jakarta yang dimiliki tokoh asal Aceh, lalu gempa bumi besar berskala 9 Magnitude terjadi di Aceh, menyebabkan Tsunami yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang di 12 negara. Kemudian tahun 2009 setelah Rahma pinda ke TV-One, dengan direktur sport dan news seorang jurnalis asal Padang, sebuah gempa bumi besar terjadi di Padang menewaskan lebih dari seribu orang tewas. Jadi kemunculan pelukis Gerhard Richter yang nama dia mengigatkan pada skala Richter suatu skala standar yang pernah digunakan untuk mengukur gempa bumi, seperti kesempatan untuk mentransformasi energi negatif menjadi energi positif untuk kebaikan umat manusia.

 

Jakarta, 28 Juli 2018.
wassalam,

 

a.m. firmansyah
sms +62812 183 1538

guardian
express.co.uk
goal.com
nme.com
bbc
foxsports
Tendangan sepeda, Bicycle kick, oleh Gareth Bale menjadi penentu kemenangan Real Madrid atas Liverpool pada final Champions League 2018. Terjadi pula rekor baru, Zinedine Zidane menjadi manajer pertama yang membawa tim ke jenjang juara Champions League tiga kali berturut-turut.
getty-images huffpost
new york times getty-images
guardian
express.co.uk
express.co.uk
guardian
 
 
 
 
 
 
Hybrid of “Appetizer”
105 x 149 cm
acrylic on canvas
2004
 
 
 
 
eurosport
 
  ap news
 
 
 
  washington post
 

ap news
Zidane quits as Real Madrid coach
after 3rd Champions League

 
apnews – May 31, 2018

At least as a coach, Zinedine Zidane is going out on top. After ending his playing career by headbutting an opponent in the 2006 World Cup final, Zidane is closing out his stint with Real Madrid with the fresh image of him lifting the Champions League trophy. Zidane made the surprise announcement that he was leaving Madrid on Thursday, less than a week after leading the team to its third straight Champions League title. “It was a completely unexpected decision,” Madrid president Florentino Perez said of Zidane’s departure. “You have to know when to quit,” said the 45-year-old Zidane, who was Madrid’s coach for two and half seasons. “This is the right moment. I am a winner and if I don’t see it clearly that we will keep winning, it’s time for a change.”

 
Zidane quits as Real Madrid coach
after 3rd Champions League
 
It was an unexpected move by the former great who won nine titles as Madrid coach, including the three Champions League titles, one Spanish league title, one Spanish Super Cup, two UEFA Super Cups and two Club World Cups.       washington post / ap – 31 May 2018  
 
Zidane steps down as Real Madrid
head coach in shock announcement
 
Zinedine Zidane has walked away from Real Madrid, only five days after winning a third consecutive Champions League. The Frenchman announced his decision at the Valdebebas training ground on Thursday afternoon, insisting he and the club needed a change and admitting he was not convinced Real would continue winning if he remained in charge. The club’s president, Florentino Pérez, described it as a “sad day” and said the decision was “totally unexpected”. Zidane would not say exactly when he made the decision to depart.    guardian – Thu 31 May 2018    15.38 BST  
 
  Zinedine Zidane: Real Madrid boss
stands down five days after Champions League win
 
  Zinedine Zidane says he is stepping down as Real Madrid boss, five days after leading them to a third straight Champions League triumph, claiming the club needs “a different voice”. Zidane told a news conference that “everything changes” and “that’s why I took this decision”. He leaves having guided the Spanish club to three successive Champions League titles and one La Liga success since taking over in January 2016.       bbc – 31 May 2018
   
  Zinedine Zidane abruptly resigns
as Real Madrid manager
 
  Zinedine Zidane abruptly resigned as Real Madrid’s manager on Thursday, just five days after leading the club to a remarkable third consecutive UEFA Champions League title. Zidane, the 45-year-old former star player on the French national team, announced his decision in a press conference Thursday and called it “a strange but a very important moment,”     usatoday – 31 May 2018
 
 
 
Beberapa tahun belakangan ini, harga lukisan dari para pelukis yang masih hidup telah naik cukup tinggi. Seperti untuk mendukung agar lukisan-lukisanku terkait Lady Diana juga aku jual dengan harga sebaik mungkin, dan lalu setelah menyumbangkan sebagian untuk amal sosial, aku bersedia ketemu ajal saat dalam perjalanan menggali inspirasi ke berbagai tempat di dunia.
Kesediaanku ketemu ajal dalam keadaan senang, menjadi ikhtiar bahwa dunia ini tidak sedang memasuki akhir jaman dimana manusia menjadi cinta kepada dunia fana dan tidak suka pada kematian.
 
Zeng Fanzhi (lahir tahun 1964 di Wuhan, China) seorang artis pelukis yang tinggal di Beijing. Pada Mei 2008, lukisan Zeng Fanzhi yang berjudul “Mask Series 1996 No. 6”, sebuah lukisan cat minyak berukuran besar mengenai para remaja yang memakai topeng aneh dan ikat leher merah dari Red Guard, terjual pada lelang seharga US $ 9.7 juta,  rekor harga untuk contemporary Asian art.
www.meiguoxing.com/Arts_And_Entertainment/Zeng_Fanzhi.html
 
“Forever Lasting Love”, lukisan yang terdiri dari tiga kanvas karya pelukis Zhang Xiaogang menembus rekor harga untuk Chinese
contemporary art, mencapai 79 juta dollar Hong Kong  (US $ 10 juta) pada Minggu 3 April 2011. Memecahkan rekor terdahulu yang dipegang oleh lukisan Zeng Fanzhi “Mask Series 1996 No. 6” dengan harga mencapai US $ 9.7 juta pada sebuah lelang di Hong Kong tahun 2008.
www.huffingtonpost.com/2011/04/04/10m-triptych-sets-chinese_n_844270.html
 
Sebuah lukisan cat minyak oleh pelukis Tiongkok Zeng Fanzhi terjual seharga US $ 23.3 juta pada sebuah lelang di Hong Kong – harga rekor untuk Asian contemporary art. (Sotheby’s Hong Kong 40th Anniversary Evening Sale 05 Oktober 2013 | 7:00 PM HKT Hong Kong).
Lukisan selebar 4-meter itu terjual kepada kolektor perorangan, nama dia diminta untuk tetap anonim, setelah 15 menit penawaran yang menegangkan pada lelang malam hari yang dilakukan oleh Sotheby’s pada hari Sabtu. Harga penawaran dimulai dari $9 juta. Lukisan tahun 2001 itu merupakan reka ulang dari lukisan “The Last Supper” oleh Leonardo Da Vinci maestro pelukis asal Italia, yang menggambarkan suasana makan terakhir Jesus dan 12 murid, saat mana Jesus meramalkan pengkhianatan yang akan dilakukan oleh Judas. Pada karya Zeng, figur-figur religius diganti dengan para komunis muda dengan ikat leher merah. Figur yang menggantikan posisi Judas memakai ikat leher dasi kuning ala Barat – sebagai simbol pergeseran Tiongkok ke arah kapitalisme, ungkap Evelyn Lin, Sotheby’s head of contemporary Asian art.
https://edition.cnn.com/2013/10/06/business/record-asian-art/index.html
 
 
artnet.com
Robert Ryman, “Bridge” (1980), sold on May 13, 2015, at Christie’s New York for US $ 20.6 million.
 
artnet.com
Richard Prince, Runaway Nurse” (2005–2006), sold on May 10, 2016, at Christie’s New York for US $ 9.7 million.
 
artnet.com
Cady Noland, Bluewald” (1989), sold on May 11, 2015, at Christie’s New York for US $ 9.8 million.
 
artnet.com
Brice Marden, “The Attended” (1996–1999), sold on November 13, 2013, at Sotheby’s New York for US $ 10.9 million.
 
artnet.com
Ed Ruscha, “Smash” (1963), sold on November 12, 2014, at Christie’s New York for US $ 30.4 million.
 
artnet.com
Frank Stella, Delaware Crossing” (1961), sold on November 4, 2015, at Sotheby’s New York for US $ 13.7
million.
 
artnet.com
Jasper Johns, “Flag” (1983), sold on November 11, 2014, at Sotheby’s New York for US $ 36 million.
 
artnet.com
Christopher Wool, “Untitled (Riot)” (1990), sold on May 12, 2015, at Sotheby’s New York for US $ 29.9 million
 
 
Abstraktes Bild 599,” sebuah lukisan tahun 1986 karya Gerhard Richter’s, terjual pada lelang Sotheby’s di London pada Februari 2015 dengan harga: US $ 46.3 juta. Menjadi rekor baru harga lelang untuk karya pelukis Eropa yang masih hidup. Harga tersebut dua kali lebih tinggi dari perkiraan.
Harga lukisan dari para pelukis yang masih hidup, beberapa tahun belakangan ini telah naik cukup tinggi. Seperti untuk mendukung agar lukisan-lukisanku terkait Lady Diana juga aku jual dengan harga sebaik mungkin, dan lalu setelah menyumbangkan sebagian untuk amal sosial, aku bersedia ketemu ajal saat dalam perjalanan menggali inspirasi ke berbagai tempat di dunia.
Kesediaanku ketemu ajal dalam keadaan senang, menjadi ikhtiar bahwa dunia ini tidak sedang memasuki akhir jaman dimana manusia menjadi cinta kepada dunia fana dan tidak suka pada kematian.
 
Gerhard Richter ( German [ˈʀɪçtɐ]; lahir 9 Februari 1932) seorang artis visual asal Jerman. Richter memproduksi lukisan-lukisan abstrak maupun fotorealistik, juga memproduksi foto dan seni kaca.
 
 
 
Charles Francis Richter (April 26, 1900 – September 30, 1985) warga Amerika yang berkarier sebagai seismologis dan physikis. Terkenal sebagai penggagas Richter magnitude scale, untuk menghitung kekuatan suatu gempa bumi, sebelum kemudian muncul standar lain pada tahun 1979 yaitu moment magnitude scale.
Kemunculan nama Gerhard Richter sebagai pelukis yang masih hidup namun harga lukisan telah naik cukup tinggi, antara lain pada Februari 2015 sebuah lukisan dia terjual dengan harga US $ 46,3 juta, tapi di pihak lain nama dia mengingatkan pada istilah “Skala Richter” yang pernah lama digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, seperti isyarat agar aku tetap konsisten untuk ketemu ajal, sebab keberadaanku di dunia dapat menimbulkan bencana antara lain gempa bumi.
Seperti isyarat kuat untuk aku agar lukisan-lukisanku juga terjual dengan harga tinggi, dan lalu setelah disumbangkan sebagian untuk amal, aku tetap bersedia ketemu ajal meninggalkan dunia fana ini, meskipun dalam keadaan senang berkantong tebal, aku tetap lebih suka pada akherat. Sebagai perwakilan umat manusia, bahwa dunia ini moga-moga belum memasuki akhir jaman dimana orang-orang lebih suka pada dunia fana dan tidak suka pada kematian.
Tentu ini ujian yang tidak mudah, seperti kata para penceramah agama, kalau diuji dengan kesulitan orang cenderung lulus sebab jadi mendekat kepada Yang Maha Kuasa, tapi kalau diuji dengan kesenangan maka orang tidak sedikit yang terjerumus. Moga-moga aku menjalani dengan sebaik mungkin.