AB877. In 64 Like In 24 Target 7 Tahun Dan Helikopter Isyarat Jangan Datang Reuni Tetangga Sukabumi

 
 

Rahma Sarita: assalamualaikum wr wb

HAL: In 64 Like In 24 Target 7 Tahun Dan Helikopter
Isyarat Jangan Datang Reuni Tetangga Sukabumi

 
 

 
A Girl’s Effect
Meeting Malala
By Bill Gates | October 8, 2015
 
Two weeks ago, I had a big honor. I got to spend some time in New York with Malala Yousafzai, one of the most courageous people I’ve ever met.

As I’m sure you know, Malala is the Pakistani teenager who was shot by a Talib gunman for her belief that all girls should be able to go to school. After meeting her, I can tell you that there is much more to Malala than the story of a brutal shooting and a miraculous recovery. She’s a really impressive person and a compelling, sophisticated advocate. I loved chatting with her and just wish the conversation could have gone on longer.

 
……………………………………………………………….
I recently had a chance to see the movie with Phoebe, my 13-year-old daughter, and a friend of hers. I thought the movie was great. And so did Phoebe. She was truly inspired by Malala and her mission to make sure all girls can get a high-quality education. Keep in mind that Phoebe is already quite connected with the issue of girls’ education, in part because she got to spend ten days last summer as an assistant teacher in a primary school in Rwanda. But I believe that most people her age and older who see this movie will be compelled by the story and how well Davis tells it.
 
Pengungkapan Bill Gates soal sang anak perempuan dia yang berusia 13 tahun tersebut diatas semula belum bermakna apa-apa untuk aku. Baru kemudian ketika aku hitung-hitung, 7 tahun yang akan datang di tahun 2022 dia akan berumur 20 tahun, dan angka 20 untuk aku seperti berarti “to zero” karena angka 2 dibaca “two” yang terdengar seperti “to”. Sehingga tahun 2022 itu seperti berarti “to zero Firman”, aku ketemu ajal sesuai kesediaanku selama ini, sebab angka 22 kalau dijumlah menjadi 4 seperti namaku Firman yang dalam bahasa Jerman atau Belanda kata “fir” berarti 4. Dan pada 7 tahun yang akan datang itu, aku berusia 64 tahun sebab aku lahir 17 Mei 1958. Sehingga merupakan alternatif untuk rencana perjalananku menggali inspirasi ke berbagai tempat di dunia dalam satu tahun sebelum ketemu ajal, menjadi target tujuh tahun sejak saat ini usiaku 57 tahun. Dengan harapan setelah melewati tujuh tahun itu, keadaanku menjadi lebih baik saat ketemu ajal. Ibarat kata meskipun sudah berusia 64 tahun, tapi seperti masih berusia 24 tahun,  “In 64 Like In 24”.
 
 
 
Terinspirasi dua tweet Bill Gates bertanggal 8 dan 9 Oktober 2015 tersebut diatas, pada 11 Oktober 2015 sore aku mulai tulis surat ini sebagian lalu aku tinggal dulu untuk kemungkinan muncul inspirasi tambahan. Ternyata beberapa jam kemudian sekitar jam 9 malam saat aku pindah-pindah channel TV, aku temukan di Indosiar sedang ada acara D’Terong Show dengan topik “Tribute to Nike Ardilla”. Dan ada bagian berupa interview dengan Deddy Dores yang menyebut menemukan Nike pertama kali saat Nike masih berumur 13 tahun.
Dari kiri ke kanan, hosts Ramsey, Irfan Hakim, Gilang Dirga, Rina Nose, bintang tamu Inka Christie dan Deddy Dores.
 
Dari kiri ke kanan, hosts Rina Nose dan Irfan Hakim, bintang tamu bu Nining ibu dari almarhumah Nike Ardilla, Atun asisten Nike Ardilla, Alan kakak Nike Ardilla, dan hosts Gilang Dirga serta Ramsey.
 
Seperti kita ketahui bersama, Nike Ardilla yang lahir 27 Desember 1975 itu tewas pada usia 19 tahun dalam kecelakaan mobil di pagi hari 19 Maret 1995 sekitar jam 6 pagi, di jalan Laks. RE Martadinata Bandung, akibat mobil Honda Civic yang dia kemudikan menubruk tembok pagar sebuah rumah. Dalam acara “Tribute to Nike Ardilla” di D’Terong Show Indosiar 11 Oktober 2015 itu, dimunculkan pula beberapa foto dan video mengenai kegiatan di SLB-BC NIke Ardilla di dekat rumah dia di Bandung, sebuah sekolah untuk anak-anak dengan keterbelakangn mental yang didirikan oleh Nike Ardilla saat masih hidup.
 
Para hosts acara D’Terong Show di Indosiar bersama bintang tamu pada 11 Oktober 2015 malam, dari kiri ke kanan, hosts Ivan Gunawan, Ramsey, Rina Nose, Irfan Hakim, bintang tamu Inka Christie, dan hosts Gilang Dirga serta Syaiful Jamil.
 
 
Seperti ikut memperhatikan juga “Tribute to Nike Ardilla” dalam D’Terong Show di Indosiar yang mulai aku lihat pada sekitar jam 21.05 itu, lalu pada jam 21.15 Bill Gates memuat tweet lain soal Malala dengan menyebut pula anak perempuan dia, “My daughter and I got to see the new movie about Malala Yousefzai”. Karena tweet itu muncul setelah dalam acara siaran langsung di Indosiar itu Deddy Dores menyebut pertama menemukan Nike Ardilla saat masih berusia 13 tahun, yang berarti seperti usia anak Bill Gates saat ini, sehingga untuk aku ini jadi seperti peringatan dari langit agar menangani dengan sebaik mungkin kesempatan aku ketemu ajal “In 64 Like In 24”, dengan meminimalkan efek negatif yang mungkin muncul terhadap orang-orang lain.
 

last.fm

last.fm
Soal umur 64 tahun, pernah diungkap oleh Beatles dalam album Sergeant Peppers Lonely Hearts Club Band yang diluncurkan tahun 1967, berupa lagu berjudul “When I’m Sixty-Four”. Lagu itu dikarang oleh Paul McCartney saat masih berusia 16 tahun, ketika bergabung dengan band yang belum bernama Beatles. Lagu itu baru masuk ke album Sgt Peppers beberapa tahun kemudian karena saat rekaman album itu di bulan Desember 1966, ayah Paul McCartney berulang tahun ke 64, jadi dia ingat lagi dengan lagu yang dia karang saat umur 16  tahun itu.
 
Dalam album tahun 1967 kelompok the Beatles, yang berjudul Sgt. Peppers Lonely Hearts Club Band, lagu “When I’m Sixty-Four” berada di Side Two diatas lagu “Lovely Rita”.
wikipedia
 
 
 
 
 
 
airbushelicoptersinc.com
Pada 11 Oktober 2015 juga, di siang hari ada kejadian sebuah helikopter Eurocopter EC 130 produksi Airbus Helicopter hilang kontak di sekitar danau Toba Sumatera Utara, memuat lima orang termasuk pilot. Dua hari kemudian pada 13 Oktober 2015 seorang dari lima penumpang itu ditemukan hidup sedang terapung di air danau Toba.
 
Man survives helicopter

crash, 2 days afloat

in lake before

being rescued

Indonesia helicopter crash:

Survivor found in lake

cnn  –  October 14, 2015
1715 GMT (0015 HKT)
bbc – 13 October 2015
 
Searchers have rescued a man who had been clinging to floating plants in a lake in Indonesia for more than two days after the helicopter in which he was traveling crashed into the water. Fransiskus Subihardayan, 22, had stripped down to his underwear and entwined himself in the volcanic lake’s water hyacinths in his efforts to keep afloat, said Bambang Supriyadi, an official from Indonesia’s national search and rescue agency. The other four people aboard the helicopter also survived the crash Sunday and had initially been in the water with Fransiskus, he told search and rescue officials. But they gradually became separated, leaving him hanging onto the hyacinths alone in Lake Toba, in North Sumatra province. A search team found Fransiskus waving amid the plants early on Tuesday afternoon and took him to a local hospital. Supriyadi on Wednesday described the survivor’s condition as weak but somewhat better than when he was first discovered. He suffered no major injuries during his ordeal, with only some small sores on his feet, the official said. A survivor has been found in a lake two days after a helicopter crashed in Indonesia. Fransiskus Subihardayan, 22, was found naked and weak in the volcanic Lake Toba in western Sumatra Island by rescuers. He was reportedly clinging to floating plants in a lake. The search is continuing for four others on board. The single-engine light Eurocopter EC-130 crashed during an hour-long flight from Samosir Island to Medan city. The helicopter lost contact at 12:20 local time (05:20 GMT) on Sunday. Search and rescue agency official Heronimus Guru said that Mr Subihardayan had told rescuers that all five people on board managed to jump from the helicopter as it went down. He said all five clung to water hyacinth covering the lake, but that he had been separated from the others by currents. “He was found very weak and immediately rushed to hospital. Maybe he can tell more when he is strong enough,” another agency official, Hisar Turnip, told the BBC. About 200 personnel are continuing to search for survivors, reports said. It was the second recent air accident in Indonesia. Earlier this month a DHC-6 Twin Otter plane crashed in eastern Indonesia, killing all 10 people on board.
based on a map at bbc
google maps
wikipedia
VIVA.co.id – Seorang penumpang pesawat Helikopter EC-130, Fransiskus berhasil ditemukan oleh tim gabungan dalam keadaan selamat di perairan Danau Toba. Fransiskus berasal berasal Tegal Boyan, Sleman, Yogyakarta. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Badan SAR Nasional Zainul Tharhar, Selasa 13 Oktober 2015, mengatakan korban selamat karena berusaha ke luar dari helikopter tersebut.      viva.co.id – Selasa, 13 Oktober 2015 | 15:30 WIB
 
Pemandangan Danau Toba di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (19/4/2015). Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang tercipta dari hasil letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) pada 75.000 tahun silam.    KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES – Selasa, 13 Oktober 2015 | 17:35 WIB KOMPAS.com — Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Kolonel Zainudin mengatakan, ada seorang pria yang ditemukan berenang dan hampir tenggelam di pantai Desa Onan Baru, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Selasa (13/10/2015). Pria ini diduga satu dari lima penumpang helikopter EC 130 yang hilang kontak pada Minggu (11/10/2015) siang.     kompas – Selasa, 13 Oktober 2015 | 14:13 WIB
 
 
Dilaporkan ada warga Onan Runggu, Samosir, melihat helikopter terbang rendah, dan pencarian difokuskan pada area sekitar jarak terbang17 menit dari helipad Siparmahan, Pulau Samosir. Tim SAR dan kepolisian masih terus mencari keberadaan pesawat helikopter Eurocopter EC-130 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang dinyatakan hilang kontak pukul 11.50 WIB, Minggu (11/10). Kepada Ging Ginanjar dari BBC Indonesia, juru bicara Basarnas Medan, Hisar Turnip, mengatakan, “Kami masih terus melakukan pencarian, belum ditemukan jejak atau informasi yang mengarah pada lokasi keberadaan helikopter itu.” Disebutkannya, sudah dikirimkan dua tim SAR dari Tanjung Balai dan dari Medan untuk melakukan penyisiran.     bbc indonesia – 11 Oktober 2015
 
Selasa 13 Oktober 2015 pada jam 13.00 WIB siang hari, seorang laki-laki ditemukan di air danau Toba dan kemudian diketahui orang itu merupakan satu dari lima penumpang helikopter dan bernama Fransiskus. Saat diselamatkan dia terus mengatakan dengan suara yg lemah karena sudah dua hari terapung di air danau, bahwa dia dari helikopter yang hilang itu, dan tangan dia beberapa kali menunjukkan angka 4. Memang di helikopter itu ada lima orang, berarti selain dia masih ada 4 orang lagi.
 
Kopral TNI AL penyelam Sutrisman menceritakan saat pada 13 Oktober 2015 sekitar jam 13.00 siang menemukan dan menyelamatkan penumpang helikopter bernama Fransiskus yang telah mengapung di air danau Toba selama dua hari, setelah helikopter itu hilang pada 11 Oktober 2015.
Seorang penumpang helikopter yang hilang pada 11 Oktober 2015, ditemukan pada 13 Oktober 2015 siang jam 13.00 sedang mengapung di air danau Toba. Menurut Kopral TNI AL penyelam Sutrisman kemudian diketahui nama orang itu Fransiskus, dan dia sempat mengatakan “Saya penumpang heli” serta menunjukkan angka 4 dengan jari. Fransiskus ditemukan terapung di perairan Danau Toba di kawasan Desa Onan Runggu atau sekira lima mil dari pelabuhan Belawan Samosir. Nama desa Onan Runggu seperti nama bekas tetanggaku dulu di jalan Sukabumi Jakarta Pusat yaitu Onan Susilo. Ini seperti memuat pesan terkait ada undangan reuni dari teman-teman yang dulu tetanggaku di jalan Sukabumi Jakarta Pusat, juga jalan Sindanglaya dan jalan Surabaya, yang direncanakan berlangsung pada 1 November 2015. Pertama kali undangan itu aku ketahui dari BBM kakakku Faisal pada 18 September 2015, cuma kemudian tanggal undangan diganti dari 31 Oktober 2015 menjadi 1 November 2015. Jadi seorang korban kecelakaan helikopter bernama Fransiskus yang ditemukan hidup pada 13 Oktober 2015 dekat desa Onan Runggu, yang seperti nama bekas tetanggaku dulu di jalan Sukabumi Jakarta Pusat yaitu Onan Susilo, seperti ada pesan agar aku tidak datang ke reuni itu, sesuai komitmenku untuk “tidak suka pada bumi”, dan lebih suka untuk pindah ke akherat.
 
In this handout photograph released by the Indonesian Navy on Oct. 13, 2015, an Indonesian Navy diver rescues helicopter crash survivor Fransiskus Subihardayan after he was found by the search and rescue team in Lake Toba, western Sumatra island, on Oct. 13, 2015.     toronto sun / AP / (AFP PHOTO / INDONESIAN NAVY) – Tuesday, October 13, 2015    10:49 AM EDT
 
Salah seorang penumpang helikopter Fransiskus Subihardayan (22) ditemukan selamat setelah terapung di Danau Toba sejak Minggu (11/10/2015). Dia sudah menghubungi keluarganya di Yogyakarta. Lewat telepon singkatnya, Frans, panggilan akrab Fransiskus, langsung memanggil ibunya. “Dia langsung memanggil ibunya, sama bilang dia baik-baik saja,” ujar paman Frans, Benny Nurbiyanto (50). Hal ini disampaikan Benny di rumah Frans, di Kalasan, Sleman, Selasa (13/10/2015). Salah seorang keluarganya juga sedang menuju ke rumah sakit tempat Frans dirawat. Dia berharap, kondisi Frans segera membaik. Selanjutnya jika kondisi sudah semakin baik, keluarga ingin Frans dirawat di Yogyakarta.       detik.com – Selasa 13 Oct 2015,   18:52 WIB
 
 
Mengenai bagaimana aku ketemu ajal dengan naik pesawat terbang kecil, mungkin dapat berupa aku naik pesawat terbang kecil dengan kapasitas 10 orang termasuk pilot dan ko-pilot. Namun mungkin tidak harus berisi penuh, cuma sekitar 7 penumpang selain pilot dan ko-pilot. Saat sudah di udara, aku diberi makanan kecil dan minum juice atau soft drink yang sudah diberi obat tidur. Lalu ketika aku sudah tertidur, maka orang-orang lain di pesawat itu termasuk pilot dan ko-pilot, yang sudah dilengkapi parasut, akan pergi meninggalkan pesawat menggunakan parasut. Pesawat terbang sudah disetel agar beberapa menit setelah orang-orang itu loncat dengan parasut, pesawat terbang lalu naik sebentar dan kemudian menukik ke bawah ke laut dalam.
 
 

 
 

Pada tanggal 8 dan 9 Oktober 2015 Bill Gates memuat dua tweet berbeda mengenai Malala, perempuan muda Pakistan kelahiran 12 Juli 1997 yang pada tahun 2014 lalu dalam usia 17 tahun mendapat Nobel Perdamaian dan merupakan orang termuda yang memperoleh Nobel Perdamaian. Malala bersekolah di Mingora, lembah Swat, Pakistan, pada sekolah yang didirikan oleh sang ayah Ziauddin Yousafzai. Pada sekitar tahun 2008 kelompok Taliban mulai melakukan serangan kepada sekolah itu, antara lain untuk melarang anak-anak perempuan bersekolah. Sejak tahun 2009 Malala mulai aktif menulis pada blog di situs BBC mengenai keadaan itu, dengan memakai nama samaran Gul Makai.

Aktifitas menyuarakan pendapat mengenai hak kaum perempuan untuk bersekolah itu kemudian menyebabkan dia dinominasikan untuk International Children’s Peace Prize 2011. Pada 9 Oktober 2012, saat itu dia berusia 15 tahun dan sedang pulang dari sekolah dengan naik bus, seorang anggoa Taliban masuk ke dalam bus dan menanyakan yang mana yang bernama Malala, dan teman-teman dia menoleh ke arah dia. Maka lalu anggota Taliban itu mendekati dia dan menembak Malala tiga kali, satu diantara tembakan itu mengenai kepala bagian kiri dan tembus ke pundak. Namun serangan itu tidak berhasil menewaskan Malala, dia berhasil diselamatkan dari luka parah yang dia alami dengan dirawat di rumah sakit militer di Peshawar, Pakistan, dan setelah kondisi dia lebih memungkinkan, dia dibawa ke rumah sakit Queen Elizabeth di Birmingham, Inggris.  

Dua tweet Bill Gates pada tanggal 8 dan 9 Oktober 2015  mengenai Malala itu memuat link ke artikel pada halaman yang sama di situs GatesNotes, yang ada pula video mengenai pertemuan Bill Gates dengan Malala dalam pembicaraan yang sangat mengesankan untuk Bill Gates. Dalam artikel di halaman GatesNotes itu pula, Bill Gates memuat mengenai anak perempuan Bill Gates yang bernama Phoebe yang saat ini berusia 13 tahun dan juga mengagumi Malala. Umur Phoebe yang sekarang 13 tahun itu, berarti pada 7 tahun yang akan datang pada tahun 2022 akan menjadi 20 tahun. Seperti sering aku sebutkan, angka 20 untuk aku seperti berarti “to zero” karena angka 2 dibaca “two” yang terdengar seperti “to”. Sehingga tahun 2022 itu seperti berarti “to zero Firman”, aku ketemu ajal sesuai kesediaanku selama ini, sebab angka 22 kalau dijumlah menjadi 4 seperti namaku Firman yang dalam bahasa Jerman atau Belanda kata “fir” berarti 4. Dan pada 7 tahun yang akan datang itu, aku berusia 64 tahun. Sehingga merupakan alternatif untuk rencana perjalananku menggali inspirasi ke berbagai tempat di dunia dalam satu tahun sebelum ketemu ajal, menjadi target tujuh tahun sejak saat ini usiaku 57 tahun. Dengan harapan setelah melewati tujuh tahun itu, keadaanku menjadi lebih baik saat ketemu ajal. Ibarat kata meskipun sudah berusia 64 tahun, tapi seperti masih berusia 24 tahun,  “In 64 Like In 24”.

Soal usia 64 tahun itu pernah pula ditulis dalam lagu Beatles yang berjudul “When I’m 64”, menggambarkan pasangan muda yang mempertanyakan apakah kalau sudah berusia 64 tahun masih akan saling memerlukan. Dimulai dengan bait “when I get older losing my hair, many years from now ……” Juga ada bait berupa “will you still need me, will you still feed me, when I’m 64 ….”  Dan soal keturunan disebutkan pula  “grand children on your knee, Vera, Chuck and Dave …….”

Selama ini aku targetkan setelah menjual lukisanku lalu aku melakukan perjalanan menggali inspirasi ke berbagai tempat di dunia dalam waktu 1 tahun sebelum ketemu ajal. Dengan kemunculan tweet Bill Gates soal ketemu Malala dan menyebut pula soal anak Bill Gates yang berusia 13 tahun itu, targetku 1 tahun itu menjadi ada alternatif untuk berubah menjadi 7 tahun, berarti sekitar tahun 2022 aku ketemu ajal. Ini sesuai dengan soal agar aku dalam keadaan lebih baik saat ketemu ajal, untuk mewakili umat manusia dalam soal menjelang kiamat umat Islam berjumlah besar namun terkena penyakit suka pada dunia dan takut mati. Dengan kata lain, kalau ada rentang waktu 7 tahun insya Allah aku sudah menjadi lebih baik dari sekarang, namun tetap bersedia ketemu ajal, sehingga kesediaanku ketemu ajal itu moga-moga mendapat nilai lebih baik oleh Yang Di Langit, dan dunia tidak berada pada akhir jaman. Namun di pihak lain tentu tergantung kepada Yang Di Langit juga, sebab mungkin saja baru sekitar beberapa bulan setelah aku jual lukisanku dengan harga yang baik, tiba-tiba aku dianggap sudah dalam keadaan yang lebih baik untuk ketemu ajal, sehingga akupun segera ketemu ajal.

Konsep dasar surat ini sudah aku tulis pada 11 Oktober 2015 sekitar jam 17.00, lalu aku tinggal dulu. Kemudian pada sekitar jam 21.05 malam saat aku pindah-pindah channel TV, di Indosiar sedang acara D’Terong Show yang merupakan siaran langsung, live, menampilkan topik “Tribute to Nike Ardilla”. Saat salah seorang host yaitu Irvan Hakim menanyakan ke Deddy Dores pada umur berapakah Nike Ardilla ditemukan, Deddy Dores menjawab dia dikenalkan dengan Nike Ardilla oleh Denny Sabri ketika Nike masih berusia sekitar 13 tahun. Sempat ditolak oleh Deddy Dores karena dianggap terlalu muda untuk dibina jadi penyanyi, namun Denny Sabri memaksa terus sehingga Deddy Dorespun membuatkan sebuah lagu untuk Nike karena memang kemampuan Nike cukup menonjol. Dan sejak saat itulah Nike Ardilla mulai karier sebagai penyanyi dengan bimbingan Deddy Dores, yang dikenal sudah berhasil pula mengangkat beberapa nama lain menjadi penyanyi terkenal. Nike Ardilla lalu jadi terkenal saat album Seberkas Sinar yang diluncurkan tahun 1989 laku terjual 500 ribu kopi, berlanjut dengan beberapa album lain dan membintangi pula beberapa film.

Nike Ardilla dilahirkan pada tanggal 27 Desember 1975, sama seperti tahun kelahiran kamu cuma dia lebih muda beberapa bulan dari kamu yang lahir 7 April 1975.

Pada 19 Maret 1995 pagi hari sekitar jam 06.00, Nike Ardilla mengalami kecelakaan saat menyetir mobil bersama asisten dia di jalan Laksamana RE Martadinata atau dulu dikenal dengan nama jalan Riau, di kota Bandung. Mobil Honda Civic yang dia bawa menghantam tembok sebuah rumah, dengan kerusakan paling parah pada bagian kanan mobil terutama di pintu depan kanan dekat posisi Nike menyetir mobil. Dalam perjalanan dibawa ke rumah sakit, Nike Ardilla meninggal dunia. Dua tahun setelah itu, Lady Di dan Dodi Al Fayed juga mengalami kecelakaan mobil pada 31 Agustus 1997 di Paris, yang menyebabkan mereka tewas.

Bill Gates seperti memperhatikan juga acara D’Terong Show di Indosiar dengan topik malam itu Tribute to Nike Ardilla, yang mulai aku lihat pada sekitar jam 21.05. Dan pada jam 21.15 Bill Gates memuat tweet lain soal Malala lagi dengan menyebut pula soal anak perempuan dia, “My daughter and I got to see the new movie about Malala Yousefzai”. Karena tweet itu muncul setelah Deddy Dores dalam acara siaran langsung itu menyebut menemukan Nike Ardilla saat Nike masih berusia 13 tahun, yang berarti seperti usia anak Bill Gates saat ini, sehingga untuk aku ini jadi seperti peringatan dari langit agar menangani dengan sebaik mungkin kesempatan aku ketemu ajal “In 64 Like In 24”, dengan meminimalkan efek negatif yang mungkin muncul terhadap orang-orang lain.

Pada 11 Oktober 2015 juga, di siang hari ada kejadian sebuah helikopter Eurocopter EC 130 produksi Airbus Helicopter hilang kontak di sekitar danau Toba Sumatera Utara, memuat lima orang termasuk pilot. Dua hari kemudian pada 13 Oktober 2015 seorang dari lima penumpang itu ditemukan hidup sedang terapung di perairan danau Toba. Menurut Kopral TNI AL penyelam Sutrisman kemudian diketahui nama orang itu Fransiskus, dan dia sempat mengatakan “Saya penumpang heli” serta menunjukkan angka 4 dengan jari. Fransiskus ditemukan terapung di perairan Danau Toba di kawasan Desa Onan Runggu atau sekira lima mil dari pelabuhan Belawan Samosir. Nama desa Onan Runggu seperti nama bekas tetanggaku dulu di jalan Sukabumi Jakarta Pusat yaitu Onan Susilo. Ini seperti memuat pesan terkait ada undangan reuni dari teman-teman yang dulu tetanggaku di jalan Sukabumi Jakarta Pusat, juga jalan Sindanglaya dan jalan Surabaya, yang direncanakan berlangsung pada 1 November 2015. Pertama kali undangan itu aku ketahui dari BBM kakakku Faisal pada 18 September 2015, cuma kemudian tanggal undangan diganti dari 31 Oktober 2015 menjadi 1 November 2015. Jadi seorang korban kecelakaan helikopter bernama Fransiskus yang ditemukan hidup pada 13 Oktober 2015 dekat desa Onan Runggu, yang seperti nama bekas tetanggaku dulu di jalan Sukabumi Jakarta Pusat yaitu Onan Susilo, seperti ada pesan agar aku tidak datang ke reuni itu, sesuai komitmenku untuk “tidak suka pada bumi”, dan lebih suka untuk pindah ke akherat.

Mengenai bagaimana aku ketemu ajal dengan naik pesawat terbang kecil, mungkin dapat berupa aku naik pesawat terbang kecil dengan kapasitas 10 orang termasuk pilot dan ko-pilot. Namun mungkin tidak harus berisi penuh, cuma sekitar 7 penumpang selain pilot dan ko-pilot. Saat sudah di udara, aku diberi makanan kecil dan minum juice atau soft drink yang sudah diberi obat tidur. Lalu ketika aku sudah tertidur, maka orang-orang lain di pesawat itu termasuk pilot dan ko-pilot, yang sudah dilengkapi parasut, akan pergi meninggalkan pesawat menggunakan parasut. Pesawat terbang sudah disetel agar beberapa menit setelah orang-orang itu loncat dengan parasut, pesawat terbang lalu naik sebentar dan kemudian menukik ke bawah ke laut dalam.

 
 

Jakarta,  15 Oktober 2015.
wassalam,

 
 

a.m. firmansyah
sms +62812 183 1538

 
 
 

Leave a comment