AB751. Everton MU 2-0 Soal Alaska Dan Bill Gates Soal 0.58

 
 

Rahma Sarita: assalamualaikum wr wb

HAL:  Everton MU 2-0 Soal Alaska Dan Bill Gates Soal 0.58

 
 

premierleague.com
Past and present: Everton fans walk past Goodison Park in the build up to kick-off. dailymail.co.uk / ian hodgson
Masked manager: Masks of Roberto Martinez the manager of Everton are seen for sale on a souvenir stall outside Goodison Park. dailymail.co.uk / getty images europe
Spot on: Leighton Baines rifles Everton in front from the penalty spot. dailymail.co.uk / ian hodgson
Pick your spot: Everton’s Kevin Mirallas scores against Manchester United. dailymail.co.uk / ian hodgson
Celebration: Kevin Mirallas of Everton celebrates scoring their second goal at Manchester United. dailymail.co.uk / getty images europe
Merk Chang pada kaos tim Everton adalah merk minuman produksi perusahaan Thai Beverage Public Company Limited / ThaiBev yang berkantor pusat di Bangkok, Thailand, memproduksi antara lain bir, air mineral, dan air soda.
sumber: thaibev.com
espnfc.com
activitysaleshawaii.com
hawaiidiscount.com
hawaiilife.com
espnfc.com
lib.utexas.edu
graylinealaska.com
4.bp.blogspot.com
Zeng’s ‘Last Supper’ Sells for Record $23.3 Million
at Sotheby’s Auction
Jason Chow – Wall Street Journal
2:48 am HKT – Oct 6, 2013
A painting by Zeng Fanzhi sold for US$23.3 million at a Sotheby’s auction on Saturday night in Hong Kong, setting a new record price for a work by an Asian contemporary artist. Titled “The Last Supper” and inspired by the Leonardo da Vinci’s 15th-century mural of the same name, the large painting­–almost 13 feet wide–was sold after a bidding war that lasted over 10 minutes between two buyers on the phone. A crowd of 600 people in a packed room at the Hong Kong Convention and Exhibition Centre applauded several times as the prices slowly escalated up to the final result. The winning bidder, who paid more than the presale estimate of 80 million Hong Kong dollars (US$10.3 million) was not identified by the firm.The work, sold by Swiss collectors Guy and Mariam Ullens, broke the previous Asian contemporary record set by Japanese artist Takashi Murakami’s “My Lonesome Cowboy.” That work, a sculpture, sold for US$15.1 million at a Sotheby’s auction in 2008.
Zeng Fanzhi
Born in 1964,
Wuhan, China.
Lives and works
in Beijing.

source:
saatchigallery.com

An oil painting by Chinese artist Zeng Fanzhi has sold for $23.3 million at an auction in Hong Kong – a record price for Asian contemporary art. The 4-meter wide painting was sold to a private collector, who wanted to remain anonymous, after 15 minutes of tense telephone bidding at an evening auction held by auction giant Sotheby’s on Saturday. Bidding started at $9 million. Katie Hunt, for CNN October 6, 2013 — Updated 0726 GMT (1526 HKT)
Chinese contemporary artist Zhang Xiaogang’s oil painting titled “Bloodline: Big Family No.3” sold for HK$94.2 million ($12.1 million), including fees, at Sotheby’s (BID) in Hong Kong today, setting an auction record for the artist. The work, painted in 1995, was last sold at auction in 2008 by Sotheby’s Hong Kong when it fetched HK$47 million. The previous record for Zhang was a work titled “Forever Love,” which sold for HK$79 million at Sotheby’s Hong Kong in April 2011, according to artnet. bloomberg.com/news/ By Frederik Balfour – Apr 5, 2014 8:53 PM GMT+0700
Zhang Xiaogang

Born in 1958
Kunming, Yunnan province
Lives and works in Beijing

source:
saatchigallery.com

Bukan mustahil muncul kecurigaan politik bahwa kalau dalam waktu dekat ini aku berhasil menjual lukisan-lukisanku dengan harga sebaik mungkin, lalu akan aku gunakan untuk ikutan Pilpres 2014. Untuk itu aku perlu ingatkan bahwa pada 6 April 2014 aku memuat di Twitter foto ide lukisan wajahku di samping pak Jokowi. Dan kemudian pada Pemilu 9 April 2014 perolehan suara PDIP yang semula diduga akan menang telak lebih dari 30%, ternyata cuma sekitar 19%. Berarti figurku tidak menjamin, tidak berpotensi meningkatkan elektabilitas. Lebih baik hasil penjualan lukisan-lukisanku itu aku pergunakan untuk melakukan perjalanan-perjalanan menggali inspirasi ke berbagi tempat di dunia, dan juga untuk memberi sumbangan-sumbangan untuk amal sosial.

 
 

Minggu 20 April 2014 pertandingan sepak bola Premier League antara Everton vs Manchester United berakhir dengan skor  2-0 untuk Everton. Kedua skor Everton dicetak masing-masing oleh pemain bernomer punggung 3 Leighton Baines dari titik penalti pada menit 28, dan Kevin Mirallas pemain bernomer punggung 11 pada menit ke 43. Ini seperti sarat dengan pesan penting untuk aku, skor 2-0 seperti berarti “to zero”, aku menjadi kosong, terkait kesediaanku ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia.

Sponsor utama tim Everton adalah Chang, seperti terlihat dari logo Chang di bagian depan kaos para pemain Everton. Chang merupakan produsen minuman dari Thailand yang bernama Thai Beverage Public Company Limited / ThaiBev. Merk minuman Thailand Chang itu seperti terkait kakakku Faisal yang suka dipanggil dengan nama kecil Ical atau Ichang. Sebagaimana aku sebutkan di beberapa surat terdahulu, nama kakakku Faisal itu memuat “sal” seperti pada kata salib, dan kalau orang-orang yang terkait dengan salib diangkat dari dunia ini, dapat berbahaya karena dapat terjadi perebutan senjata-senjata pemusnah masal yang berujung ke kiamat.

Para pencetak dua gol itu juga seperti memuat pesan penting untuk aku. Pemain bernomer punggung 3, Leighton Baines, nama depan dia seperti memuat kata “Lei” yang berarti kalungan bunga, seperti yang biasa dilakukan kalau ada tamu datang ke suatu tempat lalu dikalungi oleh untaian bunga. Sehingga bagian nama depan itu yaitu “Leigh” seperti berarti “lei greeting hawaii”, karena tradisi mengalungkan bunga seperti itu biasa dilakukan di Hawaii. Dan nama depan itu memuat pula “ton” yang seperti berarti “to end”. Jadi aku dikalungi bunga bukan untuk bersenang-senang di Hawaii, melainkan untuk menjalankan tugasku ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia.

Nama belakang Baines seperti berarti “mbak Ines”, nama anak pertama kamu. Jadi aku dikalungi bunga untuk serius menikah sama kamu, dan orang menikah tentu dengan keinginan antara lain punya anak, yang kemudian akan memanggil nama anak pertama kamu dengan sebutan “mbak Ines”. Seperti menunjukkan keseriusan persoalan ini, sehingga hubungan kita adalah bukan untuk bersenang-senang, melainkan untuk menikah sebagai bagian dari aku ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia.

Sedangkan pencetak gol kedua pemain bernomer punggung 11, Kevin Mirallas, nama depan dia Kevin seperti berarti “ke finish” yaitu aku menuju ke finish, ke akhir dari kehidupanku di dunia ini. Sedangkan nama belakang Mirallas, seperti berarti “me and Rahma in Alaska”, yaitu aku menikah sama kamu adalah agar posisiku seperti Alaska, negara bagian Amerika Serikat yang berada pada posisi paling atas kalau dilihat di peta. Jadi sesuai kesediaanku untuk naik menghadap Allah SWT ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia.

Nama tim Everton seperti berarti “ever to end”, yang kurang lebih berarti sudah kadung janji untuk aku end dari dunia ini. Atau kalau mau lebih lengkap mungkin dapat menjadi kalimat “ever to end, no retreat”, sekali aku berjanji ketemu ajal, pantang untuk mundur lagi.

Respon dari Bill Gates muncul tiga hari setelah pertandingan Everton vs MU pada 20 April 2014 itu, yaitu pada 23 April 2014 jam 2.28 AM lewat tengah malam waktu Jakarta, muncul tweet Bill Gates soal Saving Life, menyelamatkan kehidupan, yang diawali kata-kata ” I couldn’t agree more “, suatu kalimat ungkapan yang berarti karena sudah sangat setuju sehingga tidak bisa lain lagi. Dan dilengkapi dengan grafis angka-angka berlatar biru yang disebelah kiri paling atas adalah angka untuk Vaksin Meningitis “$ 0.58”, dimana “58” adalah tahun kelahiranku, 17 Mei 1958. Angka 0.58 pada tweet Bill Gates itu terletak paling atas sebelah kiri, seperti posisi Alaska di peta wilayah Amerika Utara yang berada di paling atas sebelah kiri.

Karena tweet dari Bill Gates itu dimuat pada 23 April 2014 jam 2.28 AM lewat tengah malam waktu Jakarta, maka aku baru baca beberapa jam kemudian setelah siang hari. Dan aku kasih reply pada 23 April 2014 jam 2.45 PM siang hari waktu Jakarta berupa “I get it ……. 0.58 x 300 million people ….. it’s all right with me”.  Sebetulnya ini aku ada salah hitung, yang aku maksud adalah kalau Bill Gates mau beli lukisan-lukisanku dengan harga sekitar 15 juta dollar, kurang lebih 0,58 dikalikan 30 juta atau sekitar 17,2 juta dollar. Tapi yang aku tulis malah kelebihan satu angka 0 menjadi 300, bukan 30.

Belakangan aku baru ingat, 300 million itu seperti terkait jumlah penduduk Amerika Serikat yang sekitar 318 juta orang. Dan betul juga, lalu muncul respon dari Bill Gates sekitar 7 jam kemudian pada 23 April 2014 jam 9.32 PM waktu Jakarta, dengan topik soal tingkat kematian penduduk Amerika Serikat. Dilengkapi link ke artikel dari situs Bloomberg berjudul “How American Dies” yang ditulis oleh Matthew C. Klein, memuat halaman-halaman mengenai data tingkat kematian di Amerika Serikat beberapa puluh tahun belakangan ini. Antara lain disebutkan, pada pertengahan tahun 90-an yaitu sekitar tahun 1994-1995 terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada kematian di AS disebabkan oleh wabah AIDS. Namun kemudian menurun lagi, dan belakangan ini tingkat kematian lebih disebabkan oleh usia lanjut.

Sekarang yang jadi persoalan adalah karena aku sudah telanjur tulis 0.58 x 300 million yang berarti 172 juta dollar, kalau jumlah yang direalisasi adalah 17,2 juta, berarti menurun, yang berlawanan dengan kesediaanku naik ke atas ketemu ajal menghadap Yang Maha Kuasa. Tapi problem ini bisa diatasi dengan aku bikin pernjanjian sebelum diberi 172 juta itu, yaitu dari jumlah 172 juta itu akan dikurangi jumlah yang harus aku sumbangkan lewat Bill and Melinda Gates Foundation, sehingga aku tetap terima 17, 2 juta saja.

Tweet Bill Gates 23 April 2014 jam 9.32 PM soal tingkat kematian penduduk Amerika Serikat itu memuat kode link “1lzdwZ6”. Ini kode link yang penting untuk diperhatikan. Angka satu itu berbentuk seperti panah ke atas, sesuai kesediaanku naik menghadap Allah ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia. Namun kalau aku “lzdw”, kalau aku “lazy die world”, aku segan mati karena lebih suka pada kesenangan dunia, maka dapat terjadi “Z6”, dimana angka enam itu “end AM” terkait namaku AM Firmansyah, aku ketemu ajal saat “Z”, saat bersenang-senang dalam kesenangan dunia, berzina dan yang semacam itu. Ini terkait hadist Rasulullah s.a.w. soal “Hubud dunia wa karohyatil maut”, pada akhir jaman umat Islam berjumlah besar tapi lebih suka pada kesenangan dunia dan takut mati.

Tentu akan lebih baik lagi kalau kesediaanku ketemu ajal itu dalam keadaan aku telah berhasil jual lukisan-lukisanku dengan harga sebaik mungkin. Sebab kalau tidak, akan menimbulkan kesan “terang aja dia bersedia ketemu ajal, sebab dia memang hidup susah waktu di dunia, teman-teman dia rata-rata sudah punya anak istri, punya rumah, mobil, tapi dia sampai umur 55 tahun masih saja nebeng sama kakak, duit seret, istri gak punya apalagi anak…… terang aja dia jadi bersedia ketemu ajal …..”, jadi kesediaanku ketemu ajal mungkin kurang bernilai tinggi.

Dan momen sekarang ini sangat penting aku kejar, karena baik Bill Gates maupun Warren Buffett itu meskipun sudah 15 tahunan pada posisi teratas orang terkaya dunia, namun tidak suka hidup foya-foya, lebih suka cari duit untuk kemudian sebagian besar disumbangkan kepada amal sosial. Kalau aku lewatkan momen ini, dan jaman terlanjur berganti menjadi orang terkaya dunia merupakan orang yang suka foya-foya, lalu pda saat itu baru lukisan-lukisanku terjual dengan harga yang baik, aku bisa larut juga untuk ikut suka berfoya-foya. Sehingga terjadi seperti kode link Bill Gates itu, “1lzdwZ6”, aku segan mati, larut dalam kesenangan duniawi, sehingga dunia inipun masuk ke akhir jaman, kiamat.

Soal aku larut seperti itu sudah pernah terjadi waktu aku SMP, aku larut ikut dalam kenakalan teman-teman sehingga raporku merah melulu, dan saat aku sudah kelas 3 SMP kemudian muncul aturan baru rayonisasi dimana aku masuk ke SMAN 3 yang seperti berarti “as Ema end 3”. Beberapa hari yang lalu aku mendapat kabar bahwa sahabatku di SMP yaitu Hans Rorimpandey, yang merupakan seorang yang terkait dengan 3 juga, meninggal dunia pada 17 April 2014. Pada waktu SMP dulu, Hans pernah pacaran dengan temanku Kiki. Sehingga berita soal temanku Hans meninggal itu, seperti peringatan dari langit agar jangan sampai terjadi ada perempuan-perempuan yang menjadi “as Ema end 3”. Lebih baik “as Ema end Firman” seperti tanteku tante Ema yang tetap hidup setelah sang suami wafat, dan sesuai kesediaanku ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia.

Lagipula keinginanku jual lukisan-lukisanku dalam waktu dekat ini adalah terkait janjiku kepada Lady Di. Seperti foto-foto lukisan yang aku muat di surat “Membuat Lukisan Historis Untuk Amal Sosial“, aku janji akan menyumbangkan 50% penjualan lukisan-lukisan terkait Lady Di itu untuk amal sosial. Umur orang tidak ada yang tahu, kalau aku meninggal dalam keadaan belum berhasil jual lukisan terkait Lady Di untuk disumbangkan kepada amal sosial, lalu aku harus menjawab apa di akherat kelak. Sudah berpuluh tahun aku berusaha menjual lukisan-lukisan terkait Lady Di itu, mudah-mudahan dengan segala penjelasan yang sudah aku ungkapkan disini akan menjadi momen yang tepat untuk terjadi keberhasilan penjualan lukisan-lukisan terkait Lady Di itu, maupun lukisan-lukisan historis lain yang sudah aku buat selama ini.

Namun aku dapat memahami pula kalau ada kecurigaan politik, disangka kalau aku berhasil jual lukisan-lukisanku dengan harga sebaik mungkin, lalu akan aku gunakan untuk ikut Pilpres. Untuk itu aku perlu ingatkan bahwa sekitar tiga hari sebelum Pemilu 2014  yang lalu, pada 6 April 2014 aku memuat di Twitter foto ide lukisan wajahku di samping pak Jokowi. Dan ternyata kemudian pada Pemilu 9 April 2014 perolehan suara PDIP tidak sebaik yang diperkirakan. Semula diduga PDIP akan menang telak, lebih dari 30%, namun ternyata cuma sekitar 19%. Berarti figurku tidak menjamin, tidak berpotensi meningkatkan elektabilitas, jadi untuk apa aku buang duit dari lukisan-lukisanku yang memuat momen-momen langka itu. Lebih baik aku pergunakan untuk melakukan perjalanan-perjalanan menggali inspirasi ke berbagi tempat di dunia, dan juga untuk memberi sumbangan-sumbangan untuk amal sosial, sambil menjelang ketemu ajal untuk kebaikan umat manusia.

 
 

Jakarta,  26 April 2014.
wassalam,

 
 

a.m. firmansyah
sms +62812 183 1538

 
 

Leave a comment